Geliat Penerbitan di Musim Pandemi

intervalinstitute.com – Sejumlah penerbit nasional belakangan ini lesu soal produksi. Covid-19 masih menjadi lawan sengit yang tak kunjung tertangani.

Anton Kurnia dalam program Litbeat Lite, Kamis (11/2) pukul 14.00 WIB, bertajuk “Prospek Dunia Perbukuan Indonesia 2021: Vivere Pericoloso” dengan dimoderatori oleh Dewi Ria Utari.

Tak sedikit penerbit-penerbit mengurangi oplah produksi, hingga berhenti produksi lantaran sirkulasi laba pasar tak bisa digantungkan.

Ekonomi nasional terpuruk karena pandemi Covid-19. Hampir semua lini terdampak, tak terkecuali penjualan buku secara umum. Menurut data dari yayasan 17.000 Pulai Imaji, penerbit Kesaint Blanc mengalami penurunan penjualan di toko buku sekitar 31 persen.

Kelompok Mizan mengalami penurunan penjualan hingga 40 persen pada Maret tahun lalu. Presentase penurunan penjualan juga dialami grup Gramedia. Gramedia Pustaka utama mengalami penurunan sekitar 70 persen seteleh 61 toko buku Gramedia ditutup semantara, seperti yang dikutip dalam esai Anton Kurnia di Koran Tempo pada 20 Oktober 2020 lalu.

Lebih jauh, dalam esainya itu, Anton Kurnia menegaskan bahwa ekosistem perbukuan pada akhirnya bukan saja soal korporasi penerbitan dan produksi buku. Dunia penerbitan juga berbicara tentang para pekerja perbukuan, seperti penulis, penerjemah, penyunting, ilustrator, desainer visual, komikus, pun pembaca.

One thought on “Geliat Penerbitan di Musim Pandemi

  1. I have read your article carefully and I agree with you very much. So, do you allow me to do this? I want to share your article link to my website: gateio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *